4/24/2008

TAG

Dikasih tag dari mama nya Fai Dzaki. Aku suka warnanya.... (padahal sih aku ijin ngambil...hehe), thanks ya! udah dapet 2 niih.... Pertanyaan: 1. Panggilan spesial apa untuk pasangan anda ? (soalnya kata 'sayang' saat ini sudah agak menurun mutu dan kualitasnya) ? 2. Bagaimana cara anda merawat dan menjaga cinta pada pasangan ? 3. Kapan terakhir jatuh cinta (lagi) ? Jawaban: 1. Gak ada panggilan spesial, biasa panggil Ayah aja. Kalo dulu panggilannya mas, berhubung dah punya anak 2 jadi panggil Ayah... 2. Merawatnya dengan cara disiram, diberi pupuk, hehe maksudnya yaa saling menghargai satu sama lain & menjaga kepercayaan masing-masing. 3. Terakhir jatuh cinta pada saat pacaran 10 thn yang lalu....

4/20/2008

Varises Vagina, & Kaki

VARISES MENGHAMBAT PERSALINAN NORMAL
Ternyata, varises bukan cuma terjadi di kaki, tapi juga bisa di vagina dan anus. Hati-hati, karena berisiko terjadi perdarahan sewaktu persalinan. Bisa dipastikan, tak ada wanita yang tak ingin tampil indah. Begitu pun kala hamil. Itu sebab tak setiap wanita siap menghadapi perubahan tubuh yang terjadi saat hamil. Sekalipun perubahan itu terjadi di kaki semisal varises. Betapa tidak? Kehadiran tonjolan biru melingkar-lingkar seperti cacing ini membuat kaki yang semula mulus jadi hilang keindahannya. Namun yang harus dicemaskan bukan hilangnya keindahan si kaki, melainkan si varises.
Pasalnya, hampir semua wanita hamil yang mengalami varises di kaki, di vaginanya pun ada varises. Ini berbahaya, lo, karena bisa menghambat persalinan, terutama bagi mereka yang melakukan persalinan secara normal atau pervaginam.
Bukan berarti yang kakinya mulus alias tak terkena varises, akan aman-aman saja. Soalnya, bisa terjadi si varises memang tak bersarang di kaki, melainkan di vagina dan jalan lahir atau di anus. "Bila varisesnya besar-besar di daerah jalan lahir atau dubur, akan berisiko terjadi perdarahan waktu persalinan, karena pembuluh darah yang membesar itu bisa pecah akibat tertekan tubuh janin saat meluncur keluar dalam persalinan," terang dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Sonologist, dari FK UPN Veteran/Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Bahkan, saat mengejan pun, bisa saja pembendungan pada pembuluh-pembuluh darah di sekitar jalan lahir tak bisa ditahan oleh dinding pembuluh hingga pecah dan timbullah perdarahan hebat. Akibatnya, harus dilakukan bedah sesar pada si ibu untuk mencegah perdarahan hebat.
PERUBAHAN NORMAL Varises, terang Judi, merupakan pelebaran pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik yang diakibatkan kelemahan pada dinding otot pembuluh darah tersebut atau karena ada gangguan pada klep vena. Saat hamil, wanita akan mengalami perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon progesteron. Perubahan hormonal yang besar itu mengakibatkan terjadi perubahan fisik dan psikis yang nyata. Misal, payudara membesar dan aerola mammae yang tampak lebih kehitaman, tubuh terasa lemas, pusing, serta merasa mual-muntah. Nah, perubahan hormonal juga berpengaruh pada dinding pembuluh darah, yaitu membuat elastisitas dinding pembuluh darah makin bertambah, hingga dinding pembuluh darah (baik arteri maupun vena) makin lentur. Akibatnya, pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Namun pembesaran dan pelebaran ini terlihat lebih nyata pada pembuluh darah vena karena pembuluh darah vena lebih tipis dibanding pembuluh darah arteri (nadi).

Pelebaran pembuluh darah ini perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, agar aliran darah dan volume darah yang memang makin meningkat pada wanita hamil dapat tersuplai dengan baik, hingga pertumbuhan janin pun berlangsung normal. Bukankah rahim yang membesar butuh penyediaan aliran darah yang banyak, hingga pembuluh-pembuluh darah yang menjadi tempat darah mengalir akan bertambah besar dan banyak?

Namun, akibat efek mekanik penekanan rahim, maka aliran darah balik dari anggota gerak bawah dan panggul mengalami hambatan hingga terjadi bendungan yang bisa menyebabkan pelebaran vena atau varises.
TERGANTUNG BESAR RAHIM Pada wanita hamil, umumnya varises terjadi di daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah. Soalnya, pembuluh-pembuluh darah di daerah itulah yang berhubungan erat dengan rahim. Sementara kemunculannya bisa kapan saja, bahkan bisa sejak kehamilan trimester pertama, tergantung sebelumnya sudah ada varises atau tidak. Yang jelas, tegas Judi, sejalan bertambahnya usia kehamilan, biasanya varises makin tambah parah. Varises bertambah besar bila aliran darah di pembuluh vena mengalami bendungan. Pembendungan bisa terjadi, seperti diungkap di atas, akibat efek mekanik penekanan rahim. Adapun besarnya pembendungan aliran darah amat tergantung besarnya rahim. Makanya, varises makin parah di bulan-bulan terakhir kehamilan karena beban perut makin besar. Bukankah makin bertambah usia kehamilan, rahim pun akan makin besar? Nah, rahim yang makin besar ini, makin lama makin menekan pembuluh darah balik yang terdapat di bagian bawah perut. Selain itu, bagian kepala janin yang sudah turun ke rongga panggul juga mempengaruhi. Akibatnya, aliran peredaran darah di daerah itu tak lancar. Aliran darah yang terhambat dan terbendung inilah yang tampak sebagai tonjolan di bawah kulit. Pada betis, tonjolan itu tampak sebagai garis-garis panjang warna hijau kebiru-biruan. Pembesaran ini makin diperparah oleh sikap tubuh yang salah semisal berdiri terus-menerus, duduk yang terlalu lama, dan sering mengangkat beban berat. Terlebih bila wanita hamil kurang berolahraga. Itu sebab, wanita hamil dianjurkan rajin berolah raga agar aliran darah tetap lancar.
Sementara varises di anus yang lebih dikenal dengan istilah ambeien, salah satu pemicunya adalah kebiasaan buang air besar dengan cara duduk. Mereka yang kurang menkonsumsi makanan berserat pun punya kecenderungan cukup besar untuk menderita varises di anus. Kecenderungan varises juga makin besar terjadi pada wanita yang pernah hamil dan melahirkan anak lebih dari 2 kali maupun wanita hamil usia di atas 40 tahun. Penyebabnya, tak lain ada arteriosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah) yang berdampak dinding pembuluh darah jadi kehilangan daya lentur/elastisitasnya. Kekakuan dinding arteri ini akan menghambat aliran vena, hingga varises pun timbul. Selain tentu saja varises juga terjadi pada mereka yang memang berbakat.
SULIT DIOBATI

Untuk varises di kaki, pembesaran bisa dicegah dengan memakai stocking khusus. Sayang, stocking ini tak nyaman dipakai karena menimbulkan rasa gerah lantaran iklim di Indonesia yang panas.

Sementara pembesaran varises di vagina dan anus, tak ada alat khusus yang bisa mencegahnya. Namun bila wanita hamil rajin mengangkat kaki dengan cara menaruhnya di atas bantal kala sedang tidur-tiduran atau membaca buku, sedikit banyak bisa membantu melancarkan aliran darah. Dengan cara ini diharapkan beban yang harus ditopang kaki jadi makin berkurang. Selain penggunaan sepatu, sebaiknya dengan hak maksimal 2 cm agar aliran darah tak terhambat. Kemudian saat tidur, usahakan jangan berbaring hanya dalam satu posisi untuk menghindari tekanan pada pembuluh­pembuluh darah di satu tempat.

Akan halnya pengobatan varises, biasanya cuma bersifat mengurangi keluhan. Soalnya, varises yang terjadi saat kehamilan amat sulit diobati. Selain harus memperhitungkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada janin, juga proses terjadi varises berkaitan dengan kehamilan. Bukankah makin tua usia kehamilan akan makin besar rahim, hingga makin besar pula efek bendungan pada pembuluh-pembuluh vena hingga varises makin besar?

Makanya, saran Judi, mereka yang berbakat atau sudah punya penyakit ini, sebaiknya varises diobati sebelum hamil. Jikapun keluhannya sudah terasa mengganggu, akan diberi obat oles yang memunculkan efek menghangatkan. Kadang juga diberi vitamin tambahan yang bekerja untuk syaraf seperti vitamin B1, B6, dan B12. Atau bahkan diberi suntikan yang bersifat mengurangi rasa sakit, karena varises yang parah akan dirasakan pegal-pegal, panas, dan sakit oleh si ibu hingga membuatnya sering merasa tak nyaman serta menimbulkan banyak keluhan dan stres. Tentu obat suntiknya harus dipilih yang aman bagi janin.
TAK BISA NORMAL LAGI Menurut Judi, wanita yang pada kehamilan pertamanya mengalami varises, biasanya pada kehamilan kedua dan seterusnya akan makin parah varisesnya. Soalnya, elastisitas otot-otot jadi berubah, hingga varises yang diderita pun makin berat. Pada kasus ini, biasanya untuk kembali normal akan sulit, hingga jalan operasilah yang bisa mengatasinya. Umumnya, varises yang terjadi karena kehamilan akan hilang sendiri setelah kelahiran bayi. Bukankah dengan mengecilnya rahim, pembendungan tak ada lagi, hingga aliran darah pun lancar kembali? Namun begitu, untuk sebagian wanita mungkin saja tak bisa normal kembali. Jadi, varisesnya masih tampak besar-besar, hingga perlu penanganan dokter lebih lanjut. Waktu menghilangnya pun tak sama pada masing-masing ibu. Ada yang dalam waktu cepat bisa hilang, misal, setelah kelahiran bayi, tapi ada pula yang hingga waktu nifas baru hilang. "Tiap wanita punya ciri dan sifat sendiri dalam tubuhnya, termasuk dalam susunan pembuluh darahnya," kata Judi. Hal ini pula yang menyebabkan tak setiap wanita akan mengalami varises.
Sumber: Indah Mulatsih . Ilustrasi : Pugoeh (nakita) 

4/16/2008

SUS ECLAIR


Kue soes ini salah satu resep andalanku.......  


Soes Eclair 
Modified by Lina 

Kulit soes: 
- 250ml air
- 110ml margarin
- 150gr terigu protein tinggi
- 1/2 sdt garam
- 4 butir telur

Isi fla: 
Bahan:
- 400 ml susu cair
- 100 gram gula pasir (bisa dikurangi jika terlalu manis)
- 40 gram tepung maizena
- 1/4 sendok teh garam
- 1 kuning telur, kocok lepas
- Rhum / vanili secukupnya (yang nggak suka rhum bisa diganti dgn vanili)

Cara membuat:
Kulit sus :
1. Rebus air, margarin, dan garam hingga mendidih.
2. Masukkan tepung terigu lalu aduk hingga kalis, angkat lalu biarkan agak dingin.
3. Setelah dingin, masukkan telur satu per satu sambil terus dikocok dengan mixer hingga kental dan rata.
4. Semprotkan adonan menggunakan spuit bintang ke atas loyang.
5. Panggang hingga mengembang dan kuning kecokelatan. Angkat, dinginkan.
6. Belah sus, masukkan isi lalu hidangkan.

Vla:
1.Rebus susu, gula, campuran terigu serta garam sambil diaduk hingga meletup-letup.
2.Tuang tiga sendok adonan ke dalam kuning telur, aduk rata.
3.Tuang kembali campuran telur ke dalam adonan sambil terus diaduk hingga kembali meletup- letup.
4. Angkat dari api lalu tambahkan mentega, aduk hingga agak dingin.
5. Setelah dingin, tambahkan rhum/vanili. Aduk rata.
 (Hasilnya kurang lebih dapat 25-28 bh, tergantung besar kecilnya sus).


Ada beberapa tips dalam membuat kue sus:

- Suhu di oven harus panas, tidak boleh kurang dari 360-370 deg F (Saya pake oven yg memakai suhu degF). 
- Selama di panggang, pintu oven jangan dibuka tutup sampai susnya benar-benar mengembang, karena kulit sus sedang dalam proses pembentukan kerangka. Apabila dalam proses pembentukannya si oven dibuka tutup, maka kulit sus akan mengempis lagi dan selanjutnya tidak akan mengembang kembali, alias gagal total. Setelah kulit sus membentuk kerangka dan sudah terlihat mengembang, kecilkan suhu panas menjadi 360 degF. 
- Apabila buih/busa pada kulit sus masih ada, itu menandakan kulitnya sudah membentuk kerangka dgn sempurna, &sudah hampir matang. 
- Kalau buih-buih pada kulit sus sudah hilang warna sudah coklat keemasan, itu berarti kulit sus sudah benar-benar matang & bisa diangkat dari oven. Semoga tipsnya berguna...... 

Tips by: Lina.

4/07/2008

Novel AAC

Hmm....akhirnya tamat juga baca novel Ayat-ayat Cinta. Komentarku pada novel ini Hhh....gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. (sebagai penyejuk jiwa...) Kayaknya aku memang betul-betul ngefans nih sama cerita Ayat-ayat Cinta. Kalo menurut aku pribadi sih, antara cerita di novel dengan di film tidak terlalu melenceng jauh. Hanya saja di film durasi dipersingkat, dan ada beberapa nama tokoh dalam novel tidak disebutkan difilm. Juga yang berbeda dalam novel, ending Maria menyedihkan....dia belum sempat merasakan bahagia bersama suaminya Fahri, karena keburu meninggal. Tapi kalo difilm, Maria sempat mengalami happy bersama Fahri. Tokoh Fahri di novel nyaris tidak ada emosi, sementara di film memainkan emosi. Tapi it's ok. kebetulan yang aku tonton duluan adalah filmnya, jadi pada saat aku membaca novelnya tidak mengecewakan karena disaat membaca novelnya, imajinasiku tertuju pada pemeran tokoh yang ada dalam film tersebut. Tapi kalau yang dibaca duluan novelnya, mungkin saja ada sedikit perasaan kecewa karena isinya tidak sesuai gambaran/khayalan para pembacanya. Apalagi difilm banyak cerita yang dipersingkat. Untuk aku yang jarang baca novel, puas-puas aja. Semiring apapun orang berkomentar AAC, aku tetep suka. Aku bener-bener terhibur oleh film yang berjudul Ayat-ayat Cinta. Sampai-sampai aku sengaja beli buku novelnya yang spesial, hard cover!!. Yang aku juga nggak nyangka ternyata film AAC itu syutingnya bukan di Cairo, tapi di Semarang - India, & Jakarta. Gila yaa...betul-betul nggak nyangka semuanya begitu mirip seakan-akan berada di Timur-tengah. Suasana flat rumah yang khas, tempat pengadilan fahri dihukum, syutingnya semua di kota Semarang. Dan sungai Nil yang digambarkan difilm itu juga ternyata syuting di sungai Gangga India. Aku sempet terkecoh.... Hebat, nggak bakalan nyangka deh.... Bravo AAC...

GULAI AYAM

Biasanya jarang bikin masakan yang berkuah santan, minggu ini aku nyoba bikin gulai ayam yang resepnya diambil dari sebuah tabloid yang sudah dikliping. Kalo masak yang bersantan, baru deeh suami suka..... "Gulai Ayam" Bahan: -1 ekor ayam, potong 8 atau 12 bagian -1 sdm air jeruk nipis -1 liter santan encer -500 ml santan kental -2 lembar daun salam -2 cm lengkuas, memarkan -3 sdm minyak goreng -2 sdt gula jawa -1 bh asam kandis -Serai, geprek Bumbu Halus : -10 cabai merah keriting -8 buah bawang merah -5 siung bawang putih -2cm Lengkuas -2 cm kunyit -1 cm jahe -garam secukupnya Cara membuat: 1. Potongan ayam cuci bersih, lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan sebentar, cuci bersih kembali dan tiriskan. 2. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum, masukkan ayam, serai, asam kandis, gula jawa, daun salam, lengkuas. Masak hingga ayam berubah warna, masukkan santan encer, aduk sesekali, masak hingga ayam matang dan kuah menyusut, tambahkan santan kental, masak sebentar sambil diaduk pelan-pelan, angkat.

BANDENG PRESTO

Bandeng presto khas Semarang ini dibikin dari ikan segar yang aku beli dari pasar. Waktu dapet ikan ini senengnya bukan main soalnya jarang-jarang aku dapat ikan bandeng. Akhirnya kubuat aja bandeng presto. Waah....ternyata durinya bener-bener lunak! gak kalah deh sama bandeng presto bikinan Semarang.....

"Bandeng Presto"

Bahan : 1 kg ikan bandeng segar 6 siung bawang putih 3 cm kunyit yang tua 1 sdm ketumbar 2 sdt gula pasir 4 sdt garam 1 liter air Daun pisang untuk alas presto secukupnya Cara Membuat: Haluskan bawang putih, kunyit dan garam larutkan ke dalam air. Lumuri ikan dengan bumbu yg sudah dihaluskan, diamkan selama 30 mnt. Lumuri kembali & diamkan 10 mnt. Letakkan ikan di dalam presto yang telah dialasi dengan daun pisang. Kemudian tuangkan air yang telah tercampur dengan bumbu, lalu tutup presto. Masak selama 20 menit setelah presto berbunyi, dinginkan, angkat siap digoreng.

4/06/2008

CIRENG

Jajanan murah ini adalah makanan khas bandung. Di sekolah-sekolah banyak yang menjual jajanan ini. Bisa diisi sambel kacang, bisa juga dicocol saus sambal. Walaupun murah meriah, tapi rasanya hmm....nggak kalah enak. Sengaja yang dibuat ini bentuk cirengnya dibikin pake cetakan. Tuuh menarik kaan?....... "Cireng"

Bahan: - Tepung kanji 500gr - 1 sdm tepung terigu - Air panas, secukupnya - Merica bubuk - Garam - 2 siung bawang putih - Daun bawang, iris halus - Minyak goreng

Cara membuat: Aduk tepung kanji dengan air yang panas, tambahkan merica, bw. putih, daun bawang, & garam hingga rata. Uleni hingga tercampur rata. Setelah diuleni, bentuk dengan cetakan sesuai selera. Goreng hingga kuning dan kering. Angkat lalu tiriskan.

4/03/2008

SOTO AYAM

Keluarga kami suka banget makan soto. Apalagi anak-anak, kalau udah makan soto jadi lahap. Karena beberapa hari ini aku lagi bingung mencari menu masakan, akhirnya yang teringat bikin soto ayam lagi untuk menu makan siangnya. Padahal beberapa hari yang lalu udah bikin soto..... Resep soto yang dibikin ini bumbunya sudah disesuaikan dengan selera keluarga. Bumbunya lebih cocok ke selera lidah orang sumatera kali ya.....
"Soto ayam ala Lina"
Haluskan:
- Bw. merah
- Bw. putih
- Kunyit
Bahan:
- Daun salam 3 lbr
- Sereh 1 batang
- Daun jeruk, 5 lbr (disobek)
- Jahe, digeprek
- Ayam, 2 potong disuwir
- Kapulaga, 3 btr
- Bunga lawang, 2 btr
- Pala, secukupnya
- Merica
- Garam
- Maggi pati ayam 2 bks
Bahan pelengkap:
- Soun
- Kol, direbus 1/2 matang
- Toge, rebus 1/2 matang
- Telur direbus, potong-potong
- Seledri, daun bawang diiris.
- Perkedel
Rebus ayam, tutup dgn panci diatas api kecil selama 2 jam untuk mengeluarkan air kaldu. Masukan kapulaga, bunga lawang, & daun bawang (untuk menghasilkan aroma yang wangi & tidak bau amis ayam). Setelah 2 jam ayam diangkat, lalu digoreng kemudian disuwir-suwir.
Tulang-tulang sisa ayam yang disuwir bisa dimasukan lagi ke kuah soto. Kemudian masukkan bumbu2 seperti salam, sereh, pala, merica, dst.... tumis bumbu yang dihaluskan, lalu masukan ke kuah soto. Siapkan bahan2 lain seperti toge, kol, soun kedalam wadah. Hidangkan.....

DADAR GULUNG

Dapat ilmu baru niih...sewaktu maen ketempat teman kebetulan dia lagi bikin dadar gulung. Lalu aku diajarin cara buatnya, rupanya gampang juga cara bikinnya. Besoknya aku coba praktekkin dirumah. Hasilnya, inilah dadar gulung perdanaku..... "Dadar Gulung" Bahan untuk kulit: - 150 gram tepung terigu - 1 butir telur, dikocok - ¼ sdt garam - 25 cc air daun suji (kalo nggak ada, pasta pandan ok. juga) - 200 cc air / air santan - margarine secukupnya Bahan untuk isi: - 100 cc air - 150 gram gula merah (jawa) - 1 lembar daun pandan - ¼ sdt garam - ½ butir kelapa parut Cara membuat kulit: Campur terigu, telur, garam dan air daun suji. Aduk rata sambil dimasukkan santan sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi halus. Panaskan wajan dadar (bulat) dengan garis tengah kurang lebih 20 cm. Olesi wajan dengan margarine (tipis). Tuang 1-1½ sdm adonan, wajan diputar supaya adonan menutupi permukaan wajan agar rata dan tipis. Setelah matang, sisihkan. Cara membuat isi: Aduk bahan untuk isi menjadi satu, masak sampai matang dan air menjadi habis. Setelah matang, adonan isi diletakkan di tengah kulit lalu digulung. Siap dihidangkan. Untuk 12 gulung.

4/01/2008

Harapan sudah terealisasi

Setelah melalui blogwalking ke beberapa tempat aku sempet kaget ketika mampir ke blognya dapur bunda, ternyata bunda zidan & syifa itu sudah tiada.... Padahal 2 tahun yang lalu aku sering mampir cari resep dari blognya beliau, baru 3 hari yang lalu aku ngisi cbox ternyata ada yang ngasih tau beliau sudah lama meninggal....... aku sempet kaget, & gak nyangka......meskipun aku nggak kenal almarhumah, tapi beliau sudah tidak asing dikalangan blogger. Sebelumnya beberapa tahun yang lalu aku sempat terinspirasi oleh blognya almarhumah, berharap ingin punya blog sendiri tentang resep-resep makanan. Alhamdulilah, akhirnya sekarang tercapai juga punya blog sendiri, cita-cita dua tahun yang lalu kini sudah terealisasi. Tentunya itu berkat peranan teman2 dimilis IICD. Saking kepengen punya blog, aku sampai tanya sana-sini untuk nanya caranya bikin aksesoris blog. Mungkin jengkel kali yaa karena aku sering tanya-tanya terus. Yaa...daripada malu bertanya sesat dijalan, lebih baik gak ada malu untuk bertanya. Tapi walau bagaimanapun aku berterima kasih sama mbak fitri yang memberi jalan bagaimana cara membuat blog, thanks juga buat Fivit, buat Anis, thanks buat Silvi yang udah bantuin dandanin blog aku menjadi cantiik, udah bantuin bikin blog Aldi, & sudah ngasih ilmu tentang IT. Thank you for all..... Saking senengnya punya blog baru, aku makin betah aja duduk didepan komputer. Seperti punya mainan baru, senang memposting hasil-hasil karya yang dikumpulkan buat dokumentasi pribadi. Walaupun dalam isi & penulisannya masih terdapat banyak kekurangan, tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat, bisa menjadi kenangan dikemudian hari. Seperti bunda zidan & syifa sekarang telah tiada, tapi blognya bisa bermanfaat untuk orang banyak......

4/24/2008

TAG

Dikasih tag dari mama nya Fai Dzaki. Aku suka warnanya.... (padahal sih aku ijin ngambil...hehe), thanks ya! udah dapet 2 niih.... Pertanyaan: 1. Panggilan spesial apa untuk pasangan anda ? (soalnya kata 'sayang' saat ini sudah agak menurun mutu dan kualitasnya) ? 2. Bagaimana cara anda merawat dan menjaga cinta pada pasangan ? 3. Kapan terakhir jatuh cinta (lagi) ? Jawaban: 1. Gak ada panggilan spesial, biasa panggil Ayah aja. Kalo dulu panggilannya mas, berhubung dah punya anak 2 jadi panggil Ayah... 2. Merawatnya dengan cara disiram, diberi pupuk, hehe maksudnya yaa saling menghargai satu sama lain & menjaga kepercayaan masing-masing. 3. Terakhir jatuh cinta pada saat pacaran 10 thn yang lalu....

4/20/2008

Varises Vagina, & Kaki

VARISES MENGHAMBAT PERSALINAN NORMAL
Ternyata, varises bukan cuma terjadi di kaki, tapi juga bisa di vagina dan anus. Hati-hati, karena berisiko terjadi perdarahan sewaktu persalinan. Bisa dipastikan, tak ada wanita yang tak ingin tampil indah. Begitu pun kala hamil. Itu sebab tak setiap wanita siap menghadapi perubahan tubuh yang terjadi saat hamil. Sekalipun perubahan itu terjadi di kaki semisal varises. Betapa tidak? Kehadiran tonjolan biru melingkar-lingkar seperti cacing ini membuat kaki yang semula mulus jadi hilang keindahannya. Namun yang harus dicemaskan bukan hilangnya keindahan si kaki, melainkan si varises.
Pasalnya, hampir semua wanita hamil yang mengalami varises di kaki, di vaginanya pun ada varises. Ini berbahaya, lo, karena bisa menghambat persalinan, terutama bagi mereka yang melakukan persalinan secara normal atau pervaginam.
Bukan berarti yang kakinya mulus alias tak terkena varises, akan aman-aman saja. Soalnya, bisa terjadi si varises memang tak bersarang di kaki, melainkan di vagina dan jalan lahir atau di anus. "Bila varisesnya besar-besar di daerah jalan lahir atau dubur, akan berisiko terjadi perdarahan waktu persalinan, karena pembuluh darah yang membesar itu bisa pecah akibat tertekan tubuh janin saat meluncur keluar dalam persalinan," terang dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Sonologist, dari FK UPN Veteran/Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Bahkan, saat mengejan pun, bisa saja pembendungan pada pembuluh-pembuluh darah di sekitar jalan lahir tak bisa ditahan oleh dinding pembuluh hingga pecah dan timbullah perdarahan hebat. Akibatnya, harus dilakukan bedah sesar pada si ibu untuk mencegah perdarahan hebat.
PERUBAHAN NORMAL Varises, terang Judi, merupakan pelebaran pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik yang diakibatkan kelemahan pada dinding otot pembuluh darah tersebut atau karena ada gangguan pada klep vena. Saat hamil, wanita akan mengalami perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon progesteron. Perubahan hormonal yang besar itu mengakibatkan terjadi perubahan fisik dan psikis yang nyata. Misal, payudara membesar dan aerola mammae yang tampak lebih kehitaman, tubuh terasa lemas, pusing, serta merasa mual-muntah. Nah, perubahan hormonal juga berpengaruh pada dinding pembuluh darah, yaitu membuat elastisitas dinding pembuluh darah makin bertambah, hingga dinding pembuluh darah (baik arteri maupun vena) makin lentur. Akibatnya, pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Namun pembesaran dan pelebaran ini terlihat lebih nyata pada pembuluh darah vena karena pembuluh darah vena lebih tipis dibanding pembuluh darah arteri (nadi).

Pelebaran pembuluh darah ini perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, agar aliran darah dan volume darah yang memang makin meningkat pada wanita hamil dapat tersuplai dengan baik, hingga pertumbuhan janin pun berlangsung normal. Bukankah rahim yang membesar butuh penyediaan aliran darah yang banyak, hingga pembuluh-pembuluh darah yang menjadi tempat darah mengalir akan bertambah besar dan banyak?

Namun, akibat efek mekanik penekanan rahim, maka aliran darah balik dari anggota gerak bawah dan panggul mengalami hambatan hingga terjadi bendungan yang bisa menyebabkan pelebaran vena atau varises.
TERGANTUNG BESAR RAHIM Pada wanita hamil, umumnya varises terjadi di daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah. Soalnya, pembuluh-pembuluh darah di daerah itulah yang berhubungan erat dengan rahim. Sementara kemunculannya bisa kapan saja, bahkan bisa sejak kehamilan trimester pertama, tergantung sebelumnya sudah ada varises atau tidak. Yang jelas, tegas Judi, sejalan bertambahnya usia kehamilan, biasanya varises makin tambah parah. Varises bertambah besar bila aliran darah di pembuluh vena mengalami bendungan. Pembendungan bisa terjadi, seperti diungkap di atas, akibat efek mekanik penekanan rahim. Adapun besarnya pembendungan aliran darah amat tergantung besarnya rahim. Makanya, varises makin parah di bulan-bulan terakhir kehamilan karena beban perut makin besar. Bukankah makin bertambah usia kehamilan, rahim pun akan makin besar? Nah, rahim yang makin besar ini, makin lama makin menekan pembuluh darah balik yang terdapat di bagian bawah perut. Selain itu, bagian kepala janin yang sudah turun ke rongga panggul juga mempengaruhi. Akibatnya, aliran peredaran darah di daerah itu tak lancar. Aliran darah yang terhambat dan terbendung inilah yang tampak sebagai tonjolan di bawah kulit. Pada betis, tonjolan itu tampak sebagai garis-garis panjang warna hijau kebiru-biruan. Pembesaran ini makin diperparah oleh sikap tubuh yang salah semisal berdiri terus-menerus, duduk yang terlalu lama, dan sering mengangkat beban berat. Terlebih bila wanita hamil kurang berolahraga. Itu sebab, wanita hamil dianjurkan rajin berolah raga agar aliran darah tetap lancar.
Sementara varises di anus yang lebih dikenal dengan istilah ambeien, salah satu pemicunya adalah kebiasaan buang air besar dengan cara duduk. Mereka yang kurang menkonsumsi makanan berserat pun punya kecenderungan cukup besar untuk menderita varises di anus. Kecenderungan varises juga makin besar terjadi pada wanita yang pernah hamil dan melahirkan anak lebih dari 2 kali maupun wanita hamil usia di atas 40 tahun. Penyebabnya, tak lain ada arteriosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah) yang berdampak dinding pembuluh darah jadi kehilangan daya lentur/elastisitasnya. Kekakuan dinding arteri ini akan menghambat aliran vena, hingga varises pun timbul. Selain tentu saja varises juga terjadi pada mereka yang memang berbakat.
SULIT DIOBATI

Untuk varises di kaki, pembesaran bisa dicegah dengan memakai stocking khusus. Sayang, stocking ini tak nyaman dipakai karena menimbulkan rasa gerah lantaran iklim di Indonesia yang panas.

Sementara pembesaran varises di vagina dan anus, tak ada alat khusus yang bisa mencegahnya. Namun bila wanita hamil rajin mengangkat kaki dengan cara menaruhnya di atas bantal kala sedang tidur-tiduran atau membaca buku, sedikit banyak bisa membantu melancarkan aliran darah. Dengan cara ini diharapkan beban yang harus ditopang kaki jadi makin berkurang. Selain penggunaan sepatu, sebaiknya dengan hak maksimal 2 cm agar aliran darah tak terhambat. Kemudian saat tidur, usahakan jangan berbaring hanya dalam satu posisi untuk menghindari tekanan pada pembuluh­pembuluh darah di satu tempat.

Akan halnya pengobatan varises, biasanya cuma bersifat mengurangi keluhan. Soalnya, varises yang terjadi saat kehamilan amat sulit diobati. Selain harus memperhitungkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada janin, juga proses terjadi varises berkaitan dengan kehamilan. Bukankah makin tua usia kehamilan akan makin besar rahim, hingga makin besar pula efek bendungan pada pembuluh-pembuluh vena hingga varises makin besar?

Makanya, saran Judi, mereka yang berbakat atau sudah punya penyakit ini, sebaiknya varises diobati sebelum hamil. Jikapun keluhannya sudah terasa mengganggu, akan diberi obat oles yang memunculkan efek menghangatkan. Kadang juga diberi vitamin tambahan yang bekerja untuk syaraf seperti vitamin B1, B6, dan B12. Atau bahkan diberi suntikan yang bersifat mengurangi rasa sakit, karena varises yang parah akan dirasakan pegal-pegal, panas, dan sakit oleh si ibu hingga membuatnya sering merasa tak nyaman serta menimbulkan banyak keluhan dan stres. Tentu obat suntiknya harus dipilih yang aman bagi janin.
TAK BISA NORMAL LAGI Menurut Judi, wanita yang pada kehamilan pertamanya mengalami varises, biasanya pada kehamilan kedua dan seterusnya akan makin parah varisesnya. Soalnya, elastisitas otot-otot jadi berubah, hingga varises yang diderita pun makin berat. Pada kasus ini, biasanya untuk kembali normal akan sulit, hingga jalan operasilah yang bisa mengatasinya. Umumnya, varises yang terjadi karena kehamilan akan hilang sendiri setelah kelahiran bayi. Bukankah dengan mengecilnya rahim, pembendungan tak ada lagi, hingga aliran darah pun lancar kembali? Namun begitu, untuk sebagian wanita mungkin saja tak bisa normal kembali. Jadi, varisesnya masih tampak besar-besar, hingga perlu penanganan dokter lebih lanjut. Waktu menghilangnya pun tak sama pada masing-masing ibu. Ada yang dalam waktu cepat bisa hilang, misal, setelah kelahiran bayi, tapi ada pula yang hingga waktu nifas baru hilang. "Tiap wanita punya ciri dan sifat sendiri dalam tubuhnya, termasuk dalam susunan pembuluh darahnya," kata Judi. Hal ini pula yang menyebabkan tak setiap wanita akan mengalami varises.
Sumber: Indah Mulatsih . Ilustrasi : Pugoeh (nakita) 

4/16/2008

SUS ECLAIR


Kue soes ini salah satu resep andalanku.......  


Soes Eclair 
Modified by Lina 

Kulit soes: 
- 250ml air
- 110ml margarin
- 150gr terigu protein tinggi
- 1/2 sdt garam
- 4 butir telur

Isi fla: 
Bahan:
- 400 ml susu cair
- 100 gram gula pasir (bisa dikurangi jika terlalu manis)
- 40 gram tepung maizena
- 1/4 sendok teh garam
- 1 kuning telur, kocok lepas
- Rhum / vanili secukupnya (yang nggak suka rhum bisa diganti dgn vanili)

Cara membuat:
Kulit sus :
1. Rebus air, margarin, dan garam hingga mendidih.
2. Masukkan tepung terigu lalu aduk hingga kalis, angkat lalu biarkan agak dingin.
3. Setelah dingin, masukkan telur satu per satu sambil terus dikocok dengan mixer hingga kental dan rata.
4. Semprotkan adonan menggunakan spuit bintang ke atas loyang.
5. Panggang hingga mengembang dan kuning kecokelatan. Angkat, dinginkan.
6. Belah sus, masukkan isi lalu hidangkan.

Vla:
1.Rebus susu, gula, campuran terigu serta garam sambil diaduk hingga meletup-letup.
2.Tuang tiga sendok adonan ke dalam kuning telur, aduk rata.
3.Tuang kembali campuran telur ke dalam adonan sambil terus diaduk hingga kembali meletup- letup.
4. Angkat dari api lalu tambahkan mentega, aduk hingga agak dingin.
5. Setelah dingin, tambahkan rhum/vanili. Aduk rata.
 (Hasilnya kurang lebih dapat 25-28 bh, tergantung besar kecilnya sus).


Ada beberapa tips dalam membuat kue sus:

- Suhu di oven harus panas, tidak boleh kurang dari 360-370 deg F (Saya pake oven yg memakai suhu degF). 
- Selama di panggang, pintu oven jangan dibuka tutup sampai susnya benar-benar mengembang, karena kulit sus sedang dalam proses pembentukan kerangka. Apabila dalam proses pembentukannya si oven dibuka tutup, maka kulit sus akan mengempis lagi dan selanjutnya tidak akan mengembang kembali, alias gagal total. Setelah kulit sus membentuk kerangka dan sudah terlihat mengembang, kecilkan suhu panas menjadi 360 degF. 
- Apabila buih/busa pada kulit sus masih ada, itu menandakan kulitnya sudah membentuk kerangka dgn sempurna, &sudah hampir matang. 
- Kalau buih-buih pada kulit sus sudah hilang warna sudah coklat keemasan, itu berarti kulit sus sudah benar-benar matang & bisa diangkat dari oven. Semoga tipsnya berguna...... 

Tips by: Lina.

4/07/2008

Novel AAC

Hmm....akhirnya tamat juga baca novel Ayat-ayat Cinta. Komentarku pada novel ini Hhh....gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. (sebagai penyejuk jiwa...) Kayaknya aku memang betul-betul ngefans nih sama cerita Ayat-ayat Cinta. Kalo menurut aku pribadi sih, antara cerita di novel dengan di film tidak terlalu melenceng jauh. Hanya saja di film durasi dipersingkat, dan ada beberapa nama tokoh dalam novel tidak disebutkan difilm. Juga yang berbeda dalam novel, ending Maria menyedihkan....dia belum sempat merasakan bahagia bersama suaminya Fahri, karena keburu meninggal. Tapi kalo difilm, Maria sempat mengalami happy bersama Fahri. Tokoh Fahri di novel nyaris tidak ada emosi, sementara di film memainkan emosi. Tapi it's ok. kebetulan yang aku tonton duluan adalah filmnya, jadi pada saat aku membaca novelnya tidak mengecewakan karena disaat membaca novelnya, imajinasiku tertuju pada pemeran tokoh yang ada dalam film tersebut. Tapi kalau yang dibaca duluan novelnya, mungkin saja ada sedikit perasaan kecewa karena isinya tidak sesuai gambaran/khayalan para pembacanya. Apalagi difilm banyak cerita yang dipersingkat. Untuk aku yang jarang baca novel, puas-puas aja. Semiring apapun orang berkomentar AAC, aku tetep suka. Aku bener-bener terhibur oleh film yang berjudul Ayat-ayat Cinta. Sampai-sampai aku sengaja beli buku novelnya yang spesial, hard cover!!. Yang aku juga nggak nyangka ternyata film AAC itu syutingnya bukan di Cairo, tapi di Semarang - India, & Jakarta. Gila yaa...betul-betul nggak nyangka semuanya begitu mirip seakan-akan berada di Timur-tengah. Suasana flat rumah yang khas, tempat pengadilan fahri dihukum, syutingnya semua di kota Semarang. Dan sungai Nil yang digambarkan difilm itu juga ternyata syuting di sungai Gangga India. Aku sempet terkecoh.... Hebat, nggak bakalan nyangka deh.... Bravo AAC...

GULAI AYAM

Biasanya jarang bikin masakan yang berkuah santan, minggu ini aku nyoba bikin gulai ayam yang resepnya diambil dari sebuah tabloid yang sudah dikliping. Kalo masak yang bersantan, baru deeh suami suka..... "Gulai Ayam" Bahan: -1 ekor ayam, potong 8 atau 12 bagian -1 sdm air jeruk nipis -1 liter santan encer -500 ml santan kental -2 lembar daun salam -2 cm lengkuas, memarkan -3 sdm minyak goreng -2 sdt gula jawa -1 bh asam kandis -Serai, geprek Bumbu Halus : -10 cabai merah keriting -8 buah bawang merah -5 siung bawang putih -2cm Lengkuas -2 cm kunyit -1 cm jahe -garam secukupnya Cara membuat: 1. Potongan ayam cuci bersih, lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan sebentar, cuci bersih kembali dan tiriskan. 2. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga harum, masukkan ayam, serai, asam kandis, gula jawa, daun salam, lengkuas. Masak hingga ayam berubah warna, masukkan santan encer, aduk sesekali, masak hingga ayam matang dan kuah menyusut, tambahkan santan kental, masak sebentar sambil diaduk pelan-pelan, angkat.

BANDENG PRESTO

Bandeng presto khas Semarang ini dibikin dari ikan segar yang aku beli dari pasar. Waktu dapet ikan ini senengnya bukan main soalnya jarang-jarang aku dapat ikan bandeng. Akhirnya kubuat aja bandeng presto. Waah....ternyata durinya bener-bener lunak! gak kalah deh sama bandeng presto bikinan Semarang.....

"Bandeng Presto"

Bahan : 1 kg ikan bandeng segar 6 siung bawang putih 3 cm kunyit yang tua 1 sdm ketumbar 2 sdt gula pasir 4 sdt garam 1 liter air Daun pisang untuk alas presto secukupnya Cara Membuat: Haluskan bawang putih, kunyit dan garam larutkan ke dalam air. Lumuri ikan dengan bumbu yg sudah dihaluskan, diamkan selama 30 mnt. Lumuri kembali & diamkan 10 mnt. Letakkan ikan di dalam presto yang telah dialasi dengan daun pisang. Kemudian tuangkan air yang telah tercampur dengan bumbu, lalu tutup presto. Masak selama 20 menit setelah presto berbunyi, dinginkan, angkat siap digoreng.

4/06/2008

CIRENG

Jajanan murah ini adalah makanan khas bandung. Di sekolah-sekolah banyak yang menjual jajanan ini. Bisa diisi sambel kacang, bisa juga dicocol saus sambal. Walaupun murah meriah, tapi rasanya hmm....nggak kalah enak. Sengaja yang dibuat ini bentuk cirengnya dibikin pake cetakan. Tuuh menarik kaan?....... "Cireng"

Bahan: - Tepung kanji 500gr - 1 sdm tepung terigu - Air panas, secukupnya - Merica bubuk - Garam - 2 siung bawang putih - Daun bawang, iris halus - Minyak goreng

Cara membuat: Aduk tepung kanji dengan air yang panas, tambahkan merica, bw. putih, daun bawang, & garam hingga rata. Uleni hingga tercampur rata. Setelah diuleni, bentuk dengan cetakan sesuai selera. Goreng hingga kuning dan kering. Angkat lalu tiriskan.

4/03/2008

SOTO AYAM

Keluarga kami suka banget makan soto. Apalagi anak-anak, kalau udah makan soto jadi lahap. Karena beberapa hari ini aku lagi bingung mencari menu masakan, akhirnya yang teringat bikin soto ayam lagi untuk menu makan siangnya. Padahal beberapa hari yang lalu udah bikin soto..... Resep soto yang dibikin ini bumbunya sudah disesuaikan dengan selera keluarga. Bumbunya lebih cocok ke selera lidah orang sumatera kali ya.....
"Soto ayam ala Lina"
Haluskan:
- Bw. merah
- Bw. putih
- Kunyit
Bahan:
- Daun salam 3 lbr
- Sereh 1 batang
- Daun jeruk, 5 lbr (disobek)
- Jahe, digeprek
- Ayam, 2 potong disuwir
- Kapulaga, 3 btr
- Bunga lawang, 2 btr
- Pala, secukupnya
- Merica
- Garam
- Maggi pati ayam 2 bks
Bahan pelengkap:
- Soun
- Kol, direbus 1/2 matang
- Toge, rebus 1/2 matang
- Telur direbus, potong-potong
- Seledri, daun bawang diiris.
- Perkedel
Rebus ayam, tutup dgn panci diatas api kecil selama 2 jam untuk mengeluarkan air kaldu. Masukan kapulaga, bunga lawang, & daun bawang (untuk menghasilkan aroma yang wangi & tidak bau amis ayam). Setelah 2 jam ayam diangkat, lalu digoreng kemudian disuwir-suwir.
Tulang-tulang sisa ayam yang disuwir bisa dimasukan lagi ke kuah soto. Kemudian masukkan bumbu2 seperti salam, sereh, pala, merica, dst.... tumis bumbu yang dihaluskan, lalu masukan ke kuah soto. Siapkan bahan2 lain seperti toge, kol, soun kedalam wadah. Hidangkan.....

DADAR GULUNG

Dapat ilmu baru niih...sewaktu maen ketempat teman kebetulan dia lagi bikin dadar gulung. Lalu aku diajarin cara buatnya, rupanya gampang juga cara bikinnya. Besoknya aku coba praktekkin dirumah. Hasilnya, inilah dadar gulung perdanaku..... "Dadar Gulung" Bahan untuk kulit: - 150 gram tepung terigu - 1 butir telur, dikocok - ¼ sdt garam - 25 cc air daun suji (kalo nggak ada, pasta pandan ok. juga) - 200 cc air / air santan - margarine secukupnya Bahan untuk isi: - 100 cc air - 150 gram gula merah (jawa) - 1 lembar daun pandan - ¼ sdt garam - ½ butir kelapa parut Cara membuat kulit: Campur terigu, telur, garam dan air daun suji. Aduk rata sambil dimasukkan santan sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi halus. Panaskan wajan dadar (bulat) dengan garis tengah kurang lebih 20 cm. Olesi wajan dengan margarine (tipis). Tuang 1-1½ sdm adonan, wajan diputar supaya adonan menutupi permukaan wajan agar rata dan tipis. Setelah matang, sisihkan. Cara membuat isi: Aduk bahan untuk isi menjadi satu, masak sampai matang dan air menjadi habis. Setelah matang, adonan isi diletakkan di tengah kulit lalu digulung. Siap dihidangkan. Untuk 12 gulung.

4/01/2008

Harapan sudah terealisasi

Setelah melalui blogwalking ke beberapa tempat aku sempet kaget ketika mampir ke blognya dapur bunda, ternyata bunda zidan & syifa itu sudah tiada.... Padahal 2 tahun yang lalu aku sering mampir cari resep dari blognya beliau, baru 3 hari yang lalu aku ngisi cbox ternyata ada yang ngasih tau beliau sudah lama meninggal....... aku sempet kaget, & gak nyangka......meskipun aku nggak kenal almarhumah, tapi beliau sudah tidak asing dikalangan blogger. Sebelumnya beberapa tahun yang lalu aku sempat terinspirasi oleh blognya almarhumah, berharap ingin punya blog sendiri tentang resep-resep makanan. Alhamdulilah, akhirnya sekarang tercapai juga punya blog sendiri, cita-cita dua tahun yang lalu kini sudah terealisasi. Tentunya itu berkat peranan teman2 dimilis IICD. Saking kepengen punya blog, aku sampai tanya sana-sini untuk nanya caranya bikin aksesoris blog. Mungkin jengkel kali yaa karena aku sering tanya-tanya terus. Yaa...daripada malu bertanya sesat dijalan, lebih baik gak ada malu untuk bertanya. Tapi walau bagaimanapun aku berterima kasih sama mbak fitri yang memberi jalan bagaimana cara membuat blog, thanks juga buat Fivit, buat Anis, thanks buat Silvi yang udah bantuin dandanin blog aku menjadi cantiik, udah bantuin bikin blog Aldi, & sudah ngasih ilmu tentang IT. Thank you for all..... Saking senengnya punya blog baru, aku makin betah aja duduk didepan komputer. Seperti punya mainan baru, senang memposting hasil-hasil karya yang dikumpulkan buat dokumentasi pribadi. Walaupun dalam isi & penulisannya masih terdapat banyak kekurangan, tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat, bisa menjadi kenangan dikemudian hari. Seperti bunda zidan & syifa sekarang telah tiada, tapi blognya bisa bermanfaat untuk orang banyak......