Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan

4/01/2012

7/21/2008

Cuti dari Rutinitas Rumah Tangga

Artikel ini menurutku sangat menarik... bisa jadi pembangun buat aku yang berperan sebagai Ibu Rumah Tangga... SOSOK ibu merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering. Figur ibu dapat menjadi bahan tulisan yang menghangatkan jiwa bagi siapa saja yang membacanya. Coba saja membaca buku “chicken soup for the mother soul” dijamin perasaan kita terharu dibuatnya. Banyak kisah yang bisa terungkap melalui sosok seorang ibu. Kasihnya, bimbingannya, ketabahannya, keberaniannya, pengorbanannya, saat-saat istimewa bersamanya, dan masih banyak lagi yang lainnya. Setiap orang tentunya memiliki pengalaman pribadi yang berbeda dengan sosok ibu. Tergantung bagaimana sosok ibu itu menjalankan peranannya. Pastinya, anak adalah orang yang paling dekat yang senantiasa berinteraksi dengan sang ibu. Bagaimanapun sosok ibu memainkan perannya pada kehidupan sang anak, seorang ibu tetaplah seorang ibu, yang patut dihargai. Karena pengorbanan melekat erat pada sosok ibu. Setelah perempuan menjadi seorang ibu, barulah ia dapat merenungkan kebahagiaan dan kesulitan menjadi ibu. Menjadi ibu memang merupakan suatu peran yang membawa konsekuensi dan tanggung jawab yang tidak ringan. Sama seperti menjadi ayah, jika ayah bekerja dikantor, ibu bekerja dirumah. Masing-masing memiliki tantangan dan kesulitan yang berbeda. Masalahnya, kebanyakan masyarakat kita masih menganggap remeh profesi sebagai ibu rumah tangga. Banyak ibu yang merasa malu jika berstatus pekerjaan sebagai ibu rumah tangga alias tidak bekerja kantoran. Dan menganggap ibu bekerja sebagai profesi yang lebih bergengsi, karena adanya penghargaan berupa jenjang karir dan tentu saja penghasilan berupa uang atau materi lainnya. Agar perempuan merasa bangga dan menikmati profesinya sebagai ibu rumah tangga, perlu membekali dirinya dengan pemahaman bahwa pekerjaan ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang rendah dan sia-sia. Justru sebuah pekerjaan mulia yang berperan besar dalam mempertahankan eksistensi generasi penerus. Profesi sebagai ibu rumah tangga adalah pekerjaan rumah yang bernilai besar karena ada hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia lain. Pekerjaan penting dan berperan besar bagi kemanusiaan. Penghasilan dari pekerjaan ini lebih banyak berupa kepuasan ruhani daripada uang. Hasilnya dapat dinikmati seumur hidup. Penghargaan dan gaji yang diperoleh dari pekerjaan sebagai ibu rumah tangga adalah pahala besar dan bonus berupa surga dari Allah, jika pekerjaan ini dilakukan dengan ikhlas. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dianggap remeh, mungkin karena kebanyakan para ibu selain mengurus anak, suami, dan aktivitas rumah tangganya, lebih memilih mengisi waktu luangnya dengan jalan-jalan, nonton tv, ngerumpi atau shopping, yaitu kegiatan yang dianggap sebagai kegiatan tidak produktif. Kegiatan yang tidak mencerdaskan ibu dalam menjalankan pekerjaan profesional sebagai ibu rumah tangga. Padahal profesi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang membutuhkan profesionalisme dan kecerdasan. Sama seperti pekerjaan lainnya yang juga menuntut keahlian, keterampilan, dan ilmu. Karena erat hubungannya dengan kualitas anak bangsa yang diamanahkan Allah kepada kaum ibu. Tapi sepertinya kebanyakan ibu melakukan kegiatan tersebut sebagai sarana melepas stres dari aktivitas dan rutinitas rumah tangga. Kenyataannya tidak ada pekerjaan yang bebas dari stres. Dalam keadaan tidak seimbang, baik fisik dan mental, seseorang akan menjadi target berbagai sumber stres setiap harinya. Mungkinkah seorang ibu cuti ? Bukankah ibu juga bekerja ? Seperti ayah yang bisa cuti dari pekerjaan di kantor. Seorang ibu juga perlu istirahat dari rutinitas rumah tangga yang tidak ada habisnya, dari bangun tidur sampai tidur kembali. Bila kejenuhan telah melahirkan penyakit fisik dan mental, kenapa tidak mengistirahatkannya ? Bukankah dengan istirahat, ibu bisa segar kembali dalam menjalani rutinitasnya? Hal ini bisa terjadi jika ada kesadaran dari ibu bahwa mereka pun butuh istirahat. Rasanya logis dan bijaksana bila para ibu diistirahatkan. Mengistirahatkan hati dan pikiran dari rutinitas rumah tangga. Bagaimana prakteknya? Terserah pada kesepakatan masing-masing pasangan, yang penting luruskan niat. Cuti disini bukanlah kegiatan hura-hura yang hanya berdampak sementara. Pada saat bersenang-senang, merasa seakan menikmati istirahat. Tapi ketika kembali ke rutinitas, rasa jenuh dan beban bermunculan lagi. Istirahat akan bermanfaat jika dampaknya dapat memperbaharui rasa syukur kepada Allah dan memantapkan kembali pemahaman dalam menjalankan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Dengan demikian ibu akan merasa pengorbanannya tidak sia-sia. Mengisi waktu luang (istirahat) atau sambil melakukan aktivitas rumah tangga dengan dzikir, tahajud, memperbanyak ilmu melalui buku, kegiatan-kegiatan yang menambah profesionalisme dalam pekerjaan rumah tangga akan lebih bermanfaat bagi para ibu. Ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mengagumkan. Bayangkan seorang ibu meski waktunya dipenatkan oleh berbagai aktivitas rumah tangga juga mampu mengimbanginya dengan ibadah untuk mengingat Allah. Betapapun kelelahan, waktunya yang tetap sama dengan jumlah jam yang kaum lelaki lalui, masih mampu dilewatinya untuk belajar dan mengasah kecerdasannya. Tanpa meninggalkan rumah, ke-intelektual-an nya tetap akan diakui. Seorang ibu sangat ahli dalam menjalankan pekerjaannya, ia tahu pekerjaan mana yang harus didahulukan. Mengurus anak anak dulu atau melayani suami dulu atau pekerjaan rumah tangga lainnya. Inilah sosok ibu rumah tangga ideal yang mejadi dambaan setiap wanita. InsyaAllah, cuti ibu akan berdampak positif bagi seluruh anggota keluarga. Sehingga para ibu patut merasa berbangga dengan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Bagi para ibu yang bekerja diluar rumah atau bekerja kantoran hendaknya niat dan tujuannya bekerja didasari oleh keinginan memanfaatkan waktu luangnya secara lebih terarah sesuai dengan kapasitas ilmu dan keahlian yang dimilikinya sebagai pengabdian kepada Allah yaitu mengamalkan ilmu bagi kebaikan umat manusia. Bukan sekedar untuk mengejar materi, jabatan atau karir, dan pujian semata. Nah, selamat menikmati cuti (istirahat) ibu ! Semoga cuti ibu dapat menjadi charger positif yang bermanfaat bagi diri ibu dan memantapkan komitmen terhadap profesi ibu ketika kembali menjalankan profesionalisme sebagai ibu rumah tangga. InsyaAllah. Oleh : Rahmadona Fitria Research Associate dibidang Pengembangan Anak Banjarbaru

5/06/2008

Penyakit Maag

Karena ini berhubungan dengan penyakit aku, jadi artikel ini penting buat aku sebagai informasi. Mudah-mudahan aja bisa bermanfaat juga bagi teman-teman yang mengalami penyakit maag. Hati-hati dengan penyakit maag
Sakit maag -- kerap juga disebut radang lambung -- dapat menyerang setiap orang dengan segala usia. Satu saat, penderita bisa muntah yang mengandung darah. Ada sejumlah gejala yang biasa dirasakan penderita sakit maag seperti mual, perut terasa nyeri, perih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati). Biasanya, nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, dan sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar. Menurut dokter Rino A Gani SpPD-KGH, berbagai hal bisa menyebabkan terjadinya sakit maag. ''Penyebabnya banyak,'' tutur spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta ini. Namun biasanya, kata dia, penyakit maag terjadi karena dua hal, yaitu gangguan fungsional kerja dari lambung yang tidak baik dan terdapat gangguan struktur anatomi. Gangguan fungsional berhubungan dengan adanya gerakan dari lambung yang berkaitan dengan sistem syaraf di lambung atau hal-hal yang bersifat psikologis. Gangguan struktur anatomi bisa berupa luka, erosi, atau bisa juga tumor.
Dalam berbagai literatur disebutkan, pola makan tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakit maag seperti perih dan mual. Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam -- disebut asam lambung -- untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun tak ada makanan yang harus dihancurkan. Asam lambung sangat diperlukan untuk membantu pencernaan. Tanpa asam lambung, makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat tercerna dengan baik, sehingga zat-zat gizi tidak dapat diserap secara optimal oleh tubuh. Asam lambung dalam jumlah seimbang memang diperlukan tubuh. Tapi jika berlebihan akan menimbulkan penyakit. Produksi asam lambung biasanya meningkat pada saat tubuh memerlukannya, yaitu ketika makan. Sebaliknya, pada saat tubuh tidak memerlukan, produksi asam lambung akan menurun kembali. Karena itu, jadwal makan yang tidak teratur kerap membuat lambung sulit beradaptasi.
Bila hal ini berlangsung terus-menerus, akan terjadi kelebihan asam dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung. Rasa perih dan mual pun muncul. Selain pola makan tak teratur, penyakit maag juga bisa disebabkan oleh stres. Hal ini dimungkinkan karena sistem persyarafan di otak berhubungan dengan lambung, sehingga bila seseorang mengalami stres maka bisa muncul kelainan pada lambung. ''Dalam hal ini, terjadi ketidakseimbangan,'' tuturnya.
Perlu Anda tahu, stres bisa menyebabkan terjadinya perubahan hormonal di dalam tubuh. Nah selanjutnya, perubahan itu akan merangsang sel-sel di dalam lambung yang kemudian memproduksi asam secara berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih, dan kembung. Lama-kelamaan, hal ini dapat menimbulkan luka pada dinding lambung. Kurangi makanan asam dan pedas untuk mengatasi penyakit maag ini.
Seperti apa makanan yang bisa mengganggu lambung? Di antaranya adalah makanan yang terlalu asam dan pedas. Rino juga menyebut beberapa jenis makanan yang bisa membentuk gas sehingga mengakibatkan perut kembung, seperti ubi dan nangka. Selain itu, Anda pun mesti mengenali beberapa hal yang perlu diwaspadai berkait dengan sakit maag. Misalnya, kata Rino, gejala sakit maag yang baru timbul di usia 40 tahun atau sakit maag yang sudah diobati berulang kali namun tidak kunjung sembuh. Bila hal ini terjadi, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. ''Kemungkinan ada luka di lambung atau bisa saja tumor,'' tuturnya. Karena itu, waspadalah. Bisakah sakit maag disembuhkan? Tentu saja bisa, asal penderita mau mengubah pola hidup dan rajin berkonsultasi pada dokter. Menurut Rino, maag fungsional dapat disembuhkan bila penderita menerapkan pola makan dan tidur yang teratur. Selain itu, harus pula menghindari stres. Penderita sebaiknya juga melakukan latihan fisik secara teratur sesuai kemampuan. Latihan fisik yang cukup dan teratur akan membuat tubuh menjadi bugar dan sehat. Selain itu, olahraga juga dapat menghindarkan stres. Sementara itu, untuk meredakan rasa sakit akibat penyakit ini, penderita bisa mengonsumsi obat sakit maag yang biasanya mengandung antasida. Obat ini berguna untuk menetralisir asam lambung.
Namun, bila rasa sakit tak kunjung reda, sebaiknya segera berobat ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya.
Sumber : republika (7-8-2005) Artikel dari: Milis Nakita

4/20/2008

Varises Vagina, & Kaki

VARISES MENGHAMBAT PERSALINAN NORMAL
Ternyata, varises bukan cuma terjadi di kaki, tapi juga bisa di vagina dan anus. Hati-hati, karena berisiko terjadi perdarahan sewaktu persalinan. Bisa dipastikan, tak ada wanita yang tak ingin tampil indah. Begitu pun kala hamil. Itu sebab tak setiap wanita siap menghadapi perubahan tubuh yang terjadi saat hamil. Sekalipun perubahan itu terjadi di kaki semisal varises. Betapa tidak? Kehadiran tonjolan biru melingkar-lingkar seperti cacing ini membuat kaki yang semula mulus jadi hilang keindahannya. Namun yang harus dicemaskan bukan hilangnya keindahan si kaki, melainkan si varises.
Pasalnya, hampir semua wanita hamil yang mengalami varises di kaki, di vaginanya pun ada varises. Ini berbahaya, lo, karena bisa menghambat persalinan, terutama bagi mereka yang melakukan persalinan secara normal atau pervaginam.
Bukan berarti yang kakinya mulus alias tak terkena varises, akan aman-aman saja. Soalnya, bisa terjadi si varises memang tak bersarang di kaki, melainkan di vagina dan jalan lahir atau di anus. "Bila varisesnya besar-besar di daerah jalan lahir atau dubur, akan berisiko terjadi perdarahan waktu persalinan, karena pembuluh darah yang membesar itu bisa pecah akibat tertekan tubuh janin saat meluncur keluar dalam persalinan," terang dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Sonologist, dari FK UPN Veteran/Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Bahkan, saat mengejan pun, bisa saja pembendungan pada pembuluh-pembuluh darah di sekitar jalan lahir tak bisa ditahan oleh dinding pembuluh hingga pecah dan timbullah perdarahan hebat. Akibatnya, harus dilakukan bedah sesar pada si ibu untuk mencegah perdarahan hebat.
PERUBAHAN NORMAL Varises, terang Judi, merupakan pelebaran pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik yang diakibatkan kelemahan pada dinding otot pembuluh darah tersebut atau karena ada gangguan pada klep vena. Saat hamil, wanita akan mengalami perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon progesteron. Perubahan hormonal yang besar itu mengakibatkan terjadi perubahan fisik dan psikis yang nyata. Misal, payudara membesar dan aerola mammae yang tampak lebih kehitaman, tubuh terasa lemas, pusing, serta merasa mual-muntah. Nah, perubahan hormonal juga berpengaruh pada dinding pembuluh darah, yaitu membuat elastisitas dinding pembuluh darah makin bertambah, hingga dinding pembuluh darah (baik arteri maupun vena) makin lentur. Akibatnya, pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Namun pembesaran dan pelebaran ini terlihat lebih nyata pada pembuluh darah vena karena pembuluh darah vena lebih tipis dibanding pembuluh darah arteri (nadi).

Pelebaran pembuluh darah ini perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, agar aliran darah dan volume darah yang memang makin meningkat pada wanita hamil dapat tersuplai dengan baik, hingga pertumbuhan janin pun berlangsung normal. Bukankah rahim yang membesar butuh penyediaan aliran darah yang banyak, hingga pembuluh-pembuluh darah yang menjadi tempat darah mengalir akan bertambah besar dan banyak?

Namun, akibat efek mekanik penekanan rahim, maka aliran darah balik dari anggota gerak bawah dan panggul mengalami hambatan hingga terjadi bendungan yang bisa menyebabkan pelebaran vena atau varises.
TERGANTUNG BESAR RAHIM Pada wanita hamil, umumnya varises terjadi di daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah. Soalnya, pembuluh-pembuluh darah di daerah itulah yang berhubungan erat dengan rahim. Sementara kemunculannya bisa kapan saja, bahkan bisa sejak kehamilan trimester pertama, tergantung sebelumnya sudah ada varises atau tidak. Yang jelas, tegas Judi, sejalan bertambahnya usia kehamilan, biasanya varises makin tambah parah. Varises bertambah besar bila aliran darah di pembuluh vena mengalami bendungan. Pembendungan bisa terjadi, seperti diungkap di atas, akibat efek mekanik penekanan rahim. Adapun besarnya pembendungan aliran darah amat tergantung besarnya rahim. Makanya, varises makin parah di bulan-bulan terakhir kehamilan karena beban perut makin besar. Bukankah makin bertambah usia kehamilan, rahim pun akan makin besar? Nah, rahim yang makin besar ini, makin lama makin menekan pembuluh darah balik yang terdapat di bagian bawah perut. Selain itu, bagian kepala janin yang sudah turun ke rongga panggul juga mempengaruhi. Akibatnya, aliran peredaran darah di daerah itu tak lancar. Aliran darah yang terhambat dan terbendung inilah yang tampak sebagai tonjolan di bawah kulit. Pada betis, tonjolan itu tampak sebagai garis-garis panjang warna hijau kebiru-biruan. Pembesaran ini makin diperparah oleh sikap tubuh yang salah semisal berdiri terus-menerus, duduk yang terlalu lama, dan sering mengangkat beban berat. Terlebih bila wanita hamil kurang berolahraga. Itu sebab, wanita hamil dianjurkan rajin berolah raga agar aliran darah tetap lancar.
Sementara varises di anus yang lebih dikenal dengan istilah ambeien, salah satu pemicunya adalah kebiasaan buang air besar dengan cara duduk. Mereka yang kurang menkonsumsi makanan berserat pun punya kecenderungan cukup besar untuk menderita varises di anus. Kecenderungan varises juga makin besar terjadi pada wanita yang pernah hamil dan melahirkan anak lebih dari 2 kali maupun wanita hamil usia di atas 40 tahun. Penyebabnya, tak lain ada arteriosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah) yang berdampak dinding pembuluh darah jadi kehilangan daya lentur/elastisitasnya. Kekakuan dinding arteri ini akan menghambat aliran vena, hingga varises pun timbul. Selain tentu saja varises juga terjadi pada mereka yang memang berbakat.
SULIT DIOBATI

Untuk varises di kaki, pembesaran bisa dicegah dengan memakai stocking khusus. Sayang, stocking ini tak nyaman dipakai karena menimbulkan rasa gerah lantaran iklim di Indonesia yang panas.

Sementara pembesaran varises di vagina dan anus, tak ada alat khusus yang bisa mencegahnya. Namun bila wanita hamil rajin mengangkat kaki dengan cara menaruhnya di atas bantal kala sedang tidur-tiduran atau membaca buku, sedikit banyak bisa membantu melancarkan aliran darah. Dengan cara ini diharapkan beban yang harus ditopang kaki jadi makin berkurang. Selain penggunaan sepatu, sebaiknya dengan hak maksimal 2 cm agar aliran darah tak terhambat. Kemudian saat tidur, usahakan jangan berbaring hanya dalam satu posisi untuk menghindari tekanan pada pembuluh­pembuluh darah di satu tempat.

Akan halnya pengobatan varises, biasanya cuma bersifat mengurangi keluhan. Soalnya, varises yang terjadi saat kehamilan amat sulit diobati. Selain harus memperhitungkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada janin, juga proses terjadi varises berkaitan dengan kehamilan. Bukankah makin tua usia kehamilan akan makin besar rahim, hingga makin besar pula efek bendungan pada pembuluh-pembuluh vena hingga varises makin besar?

Makanya, saran Judi, mereka yang berbakat atau sudah punya penyakit ini, sebaiknya varises diobati sebelum hamil. Jikapun keluhannya sudah terasa mengganggu, akan diberi obat oles yang memunculkan efek menghangatkan. Kadang juga diberi vitamin tambahan yang bekerja untuk syaraf seperti vitamin B1, B6, dan B12. Atau bahkan diberi suntikan yang bersifat mengurangi rasa sakit, karena varises yang parah akan dirasakan pegal-pegal, panas, dan sakit oleh si ibu hingga membuatnya sering merasa tak nyaman serta menimbulkan banyak keluhan dan stres. Tentu obat suntiknya harus dipilih yang aman bagi janin.
TAK BISA NORMAL LAGI Menurut Judi, wanita yang pada kehamilan pertamanya mengalami varises, biasanya pada kehamilan kedua dan seterusnya akan makin parah varisesnya. Soalnya, elastisitas otot-otot jadi berubah, hingga varises yang diderita pun makin berat. Pada kasus ini, biasanya untuk kembali normal akan sulit, hingga jalan operasilah yang bisa mengatasinya. Umumnya, varises yang terjadi karena kehamilan akan hilang sendiri setelah kelahiran bayi. Bukankah dengan mengecilnya rahim, pembendungan tak ada lagi, hingga aliran darah pun lancar kembali? Namun begitu, untuk sebagian wanita mungkin saja tak bisa normal kembali. Jadi, varisesnya masih tampak besar-besar, hingga perlu penanganan dokter lebih lanjut. Waktu menghilangnya pun tak sama pada masing-masing ibu. Ada yang dalam waktu cepat bisa hilang, misal, setelah kelahiran bayi, tapi ada pula yang hingga waktu nifas baru hilang. "Tiap wanita punya ciri dan sifat sendiri dalam tubuhnya, termasuk dalam susunan pembuluh darahnya," kata Judi. Hal ini pula yang menyebabkan tak setiap wanita akan mengalami varises.
Sumber: Indah Mulatsih . Ilustrasi : Pugoeh (nakita) 
Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan

4/01/2012

Just info, posting saya yg terbaru bisa dilihat di:  http://www.mamabakinghouse.blogspot.com

Terimakasih.......wass

7/21/2008

Cuti dari Rutinitas Rumah Tangga

Artikel ini menurutku sangat menarik... bisa jadi pembangun buat aku yang berperan sebagai Ibu Rumah Tangga... SOSOK ibu merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering. Figur ibu dapat menjadi bahan tulisan yang menghangatkan jiwa bagi siapa saja yang membacanya. Coba saja membaca buku “chicken soup for the mother soul” dijamin perasaan kita terharu dibuatnya. Banyak kisah yang bisa terungkap melalui sosok seorang ibu. Kasihnya, bimbingannya, ketabahannya, keberaniannya, pengorbanannya, saat-saat istimewa bersamanya, dan masih banyak lagi yang lainnya. Setiap orang tentunya memiliki pengalaman pribadi yang berbeda dengan sosok ibu. Tergantung bagaimana sosok ibu itu menjalankan peranannya. Pastinya, anak adalah orang yang paling dekat yang senantiasa berinteraksi dengan sang ibu. Bagaimanapun sosok ibu memainkan perannya pada kehidupan sang anak, seorang ibu tetaplah seorang ibu, yang patut dihargai. Karena pengorbanan melekat erat pada sosok ibu. Setelah perempuan menjadi seorang ibu, barulah ia dapat merenungkan kebahagiaan dan kesulitan menjadi ibu. Menjadi ibu memang merupakan suatu peran yang membawa konsekuensi dan tanggung jawab yang tidak ringan. Sama seperti menjadi ayah, jika ayah bekerja dikantor, ibu bekerja dirumah. Masing-masing memiliki tantangan dan kesulitan yang berbeda. Masalahnya, kebanyakan masyarakat kita masih menganggap remeh profesi sebagai ibu rumah tangga. Banyak ibu yang merasa malu jika berstatus pekerjaan sebagai ibu rumah tangga alias tidak bekerja kantoran. Dan menganggap ibu bekerja sebagai profesi yang lebih bergengsi, karena adanya penghargaan berupa jenjang karir dan tentu saja penghasilan berupa uang atau materi lainnya. Agar perempuan merasa bangga dan menikmati profesinya sebagai ibu rumah tangga, perlu membekali dirinya dengan pemahaman bahwa pekerjaan ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang rendah dan sia-sia. Justru sebuah pekerjaan mulia yang berperan besar dalam mempertahankan eksistensi generasi penerus. Profesi sebagai ibu rumah tangga adalah pekerjaan rumah yang bernilai besar karena ada hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia lain. Pekerjaan penting dan berperan besar bagi kemanusiaan. Penghasilan dari pekerjaan ini lebih banyak berupa kepuasan ruhani daripada uang. Hasilnya dapat dinikmati seumur hidup. Penghargaan dan gaji yang diperoleh dari pekerjaan sebagai ibu rumah tangga adalah pahala besar dan bonus berupa surga dari Allah, jika pekerjaan ini dilakukan dengan ikhlas. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dianggap remeh, mungkin karena kebanyakan para ibu selain mengurus anak, suami, dan aktivitas rumah tangganya, lebih memilih mengisi waktu luangnya dengan jalan-jalan, nonton tv, ngerumpi atau shopping, yaitu kegiatan yang dianggap sebagai kegiatan tidak produktif. Kegiatan yang tidak mencerdaskan ibu dalam menjalankan pekerjaan profesional sebagai ibu rumah tangga. Padahal profesi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang membutuhkan profesionalisme dan kecerdasan. Sama seperti pekerjaan lainnya yang juga menuntut keahlian, keterampilan, dan ilmu. Karena erat hubungannya dengan kualitas anak bangsa yang diamanahkan Allah kepada kaum ibu. Tapi sepertinya kebanyakan ibu melakukan kegiatan tersebut sebagai sarana melepas stres dari aktivitas dan rutinitas rumah tangga. Kenyataannya tidak ada pekerjaan yang bebas dari stres. Dalam keadaan tidak seimbang, baik fisik dan mental, seseorang akan menjadi target berbagai sumber stres setiap harinya. Mungkinkah seorang ibu cuti ? Bukankah ibu juga bekerja ? Seperti ayah yang bisa cuti dari pekerjaan di kantor. Seorang ibu juga perlu istirahat dari rutinitas rumah tangga yang tidak ada habisnya, dari bangun tidur sampai tidur kembali. Bila kejenuhan telah melahirkan penyakit fisik dan mental, kenapa tidak mengistirahatkannya ? Bukankah dengan istirahat, ibu bisa segar kembali dalam menjalani rutinitasnya? Hal ini bisa terjadi jika ada kesadaran dari ibu bahwa mereka pun butuh istirahat. Rasanya logis dan bijaksana bila para ibu diistirahatkan. Mengistirahatkan hati dan pikiran dari rutinitas rumah tangga. Bagaimana prakteknya? Terserah pada kesepakatan masing-masing pasangan, yang penting luruskan niat. Cuti disini bukanlah kegiatan hura-hura yang hanya berdampak sementara. Pada saat bersenang-senang, merasa seakan menikmati istirahat. Tapi ketika kembali ke rutinitas, rasa jenuh dan beban bermunculan lagi. Istirahat akan bermanfaat jika dampaknya dapat memperbaharui rasa syukur kepada Allah dan memantapkan kembali pemahaman dalam menjalankan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Dengan demikian ibu akan merasa pengorbanannya tidak sia-sia. Mengisi waktu luang (istirahat) atau sambil melakukan aktivitas rumah tangga dengan dzikir, tahajud, memperbanyak ilmu melalui buku, kegiatan-kegiatan yang menambah profesionalisme dalam pekerjaan rumah tangga akan lebih bermanfaat bagi para ibu. Ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mengagumkan. Bayangkan seorang ibu meski waktunya dipenatkan oleh berbagai aktivitas rumah tangga juga mampu mengimbanginya dengan ibadah untuk mengingat Allah. Betapapun kelelahan, waktunya yang tetap sama dengan jumlah jam yang kaum lelaki lalui, masih mampu dilewatinya untuk belajar dan mengasah kecerdasannya. Tanpa meninggalkan rumah, ke-intelektual-an nya tetap akan diakui. Seorang ibu sangat ahli dalam menjalankan pekerjaannya, ia tahu pekerjaan mana yang harus didahulukan. Mengurus anak anak dulu atau melayani suami dulu atau pekerjaan rumah tangga lainnya. Inilah sosok ibu rumah tangga ideal yang mejadi dambaan setiap wanita. InsyaAllah, cuti ibu akan berdampak positif bagi seluruh anggota keluarga. Sehingga para ibu patut merasa berbangga dengan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Bagi para ibu yang bekerja diluar rumah atau bekerja kantoran hendaknya niat dan tujuannya bekerja didasari oleh keinginan memanfaatkan waktu luangnya secara lebih terarah sesuai dengan kapasitas ilmu dan keahlian yang dimilikinya sebagai pengabdian kepada Allah yaitu mengamalkan ilmu bagi kebaikan umat manusia. Bukan sekedar untuk mengejar materi, jabatan atau karir, dan pujian semata. Nah, selamat menikmati cuti (istirahat) ibu ! Semoga cuti ibu dapat menjadi charger positif yang bermanfaat bagi diri ibu dan memantapkan komitmen terhadap profesi ibu ketika kembali menjalankan profesionalisme sebagai ibu rumah tangga. InsyaAllah. Oleh : Rahmadona Fitria Research Associate dibidang Pengembangan Anak Banjarbaru

5/06/2008

Penyakit Maag

Karena ini berhubungan dengan penyakit aku, jadi artikel ini penting buat aku sebagai informasi. Mudah-mudahan aja bisa bermanfaat juga bagi teman-teman yang mengalami penyakit maag. Hati-hati dengan penyakit maag
Sakit maag -- kerap juga disebut radang lambung -- dapat menyerang setiap orang dengan segala usia. Satu saat, penderita bisa muntah yang mengandung darah. Ada sejumlah gejala yang biasa dirasakan penderita sakit maag seperti mual, perut terasa nyeri, perih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati). Biasanya, nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, dan sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar. Menurut dokter Rino A Gani SpPD-KGH, berbagai hal bisa menyebabkan terjadinya sakit maag. ''Penyebabnya banyak,'' tutur spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta ini. Namun biasanya, kata dia, penyakit maag terjadi karena dua hal, yaitu gangguan fungsional kerja dari lambung yang tidak baik dan terdapat gangguan struktur anatomi. Gangguan fungsional berhubungan dengan adanya gerakan dari lambung yang berkaitan dengan sistem syaraf di lambung atau hal-hal yang bersifat psikologis. Gangguan struktur anatomi bisa berupa luka, erosi, atau bisa juga tumor.
Dalam berbagai literatur disebutkan, pola makan tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakit maag seperti perih dan mual. Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam -- disebut asam lambung -- untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun tak ada makanan yang harus dihancurkan. Asam lambung sangat diperlukan untuk membantu pencernaan. Tanpa asam lambung, makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat tercerna dengan baik, sehingga zat-zat gizi tidak dapat diserap secara optimal oleh tubuh. Asam lambung dalam jumlah seimbang memang diperlukan tubuh. Tapi jika berlebihan akan menimbulkan penyakit. Produksi asam lambung biasanya meningkat pada saat tubuh memerlukannya, yaitu ketika makan. Sebaliknya, pada saat tubuh tidak memerlukan, produksi asam lambung akan menurun kembali. Karena itu, jadwal makan yang tidak teratur kerap membuat lambung sulit beradaptasi.
Bila hal ini berlangsung terus-menerus, akan terjadi kelebihan asam dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung. Rasa perih dan mual pun muncul. Selain pola makan tak teratur, penyakit maag juga bisa disebabkan oleh stres. Hal ini dimungkinkan karena sistem persyarafan di otak berhubungan dengan lambung, sehingga bila seseorang mengalami stres maka bisa muncul kelainan pada lambung. ''Dalam hal ini, terjadi ketidakseimbangan,'' tuturnya.
Perlu Anda tahu, stres bisa menyebabkan terjadinya perubahan hormonal di dalam tubuh. Nah selanjutnya, perubahan itu akan merangsang sel-sel di dalam lambung yang kemudian memproduksi asam secara berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih, dan kembung. Lama-kelamaan, hal ini dapat menimbulkan luka pada dinding lambung. Kurangi makanan asam dan pedas untuk mengatasi penyakit maag ini.
Seperti apa makanan yang bisa mengganggu lambung? Di antaranya adalah makanan yang terlalu asam dan pedas. Rino juga menyebut beberapa jenis makanan yang bisa membentuk gas sehingga mengakibatkan perut kembung, seperti ubi dan nangka. Selain itu, Anda pun mesti mengenali beberapa hal yang perlu diwaspadai berkait dengan sakit maag. Misalnya, kata Rino, gejala sakit maag yang baru timbul di usia 40 tahun atau sakit maag yang sudah diobati berulang kali namun tidak kunjung sembuh. Bila hal ini terjadi, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. ''Kemungkinan ada luka di lambung atau bisa saja tumor,'' tuturnya. Karena itu, waspadalah. Bisakah sakit maag disembuhkan? Tentu saja bisa, asal penderita mau mengubah pola hidup dan rajin berkonsultasi pada dokter. Menurut Rino, maag fungsional dapat disembuhkan bila penderita menerapkan pola makan dan tidur yang teratur. Selain itu, harus pula menghindari stres. Penderita sebaiknya juga melakukan latihan fisik secara teratur sesuai kemampuan. Latihan fisik yang cukup dan teratur akan membuat tubuh menjadi bugar dan sehat. Selain itu, olahraga juga dapat menghindarkan stres. Sementara itu, untuk meredakan rasa sakit akibat penyakit ini, penderita bisa mengonsumsi obat sakit maag yang biasanya mengandung antasida. Obat ini berguna untuk menetralisir asam lambung.
Namun, bila rasa sakit tak kunjung reda, sebaiknya segera berobat ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya.
Sumber : republika (7-8-2005) Artikel dari: Milis Nakita

4/20/2008

Varises Vagina, & Kaki

VARISES MENGHAMBAT PERSALINAN NORMAL
Ternyata, varises bukan cuma terjadi di kaki, tapi juga bisa di vagina dan anus. Hati-hati, karena berisiko terjadi perdarahan sewaktu persalinan. Bisa dipastikan, tak ada wanita yang tak ingin tampil indah. Begitu pun kala hamil. Itu sebab tak setiap wanita siap menghadapi perubahan tubuh yang terjadi saat hamil. Sekalipun perubahan itu terjadi di kaki semisal varises. Betapa tidak? Kehadiran tonjolan biru melingkar-lingkar seperti cacing ini membuat kaki yang semula mulus jadi hilang keindahannya. Namun yang harus dicemaskan bukan hilangnya keindahan si kaki, melainkan si varises.
Pasalnya, hampir semua wanita hamil yang mengalami varises di kaki, di vaginanya pun ada varises. Ini berbahaya, lo, karena bisa menghambat persalinan, terutama bagi mereka yang melakukan persalinan secara normal atau pervaginam.
Bukan berarti yang kakinya mulus alias tak terkena varises, akan aman-aman saja. Soalnya, bisa terjadi si varises memang tak bersarang di kaki, melainkan di vagina dan jalan lahir atau di anus. "Bila varisesnya besar-besar di daerah jalan lahir atau dubur, akan berisiko terjadi perdarahan waktu persalinan, karena pembuluh darah yang membesar itu bisa pecah akibat tertekan tubuh janin saat meluncur keluar dalam persalinan," terang dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Sonologist, dari FK UPN Veteran/Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Bahkan, saat mengejan pun, bisa saja pembendungan pada pembuluh-pembuluh darah di sekitar jalan lahir tak bisa ditahan oleh dinding pembuluh hingga pecah dan timbullah perdarahan hebat. Akibatnya, harus dilakukan bedah sesar pada si ibu untuk mencegah perdarahan hebat.
PERUBAHAN NORMAL Varises, terang Judi, merupakan pelebaran pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik yang diakibatkan kelemahan pada dinding otot pembuluh darah tersebut atau karena ada gangguan pada klep vena. Saat hamil, wanita akan mengalami perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon progesteron. Perubahan hormonal yang besar itu mengakibatkan terjadi perubahan fisik dan psikis yang nyata. Misal, payudara membesar dan aerola mammae yang tampak lebih kehitaman, tubuh terasa lemas, pusing, serta merasa mual-muntah. Nah, perubahan hormonal juga berpengaruh pada dinding pembuluh darah, yaitu membuat elastisitas dinding pembuluh darah makin bertambah, hingga dinding pembuluh darah (baik arteri maupun vena) makin lentur. Akibatnya, pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Namun pembesaran dan pelebaran ini terlihat lebih nyata pada pembuluh darah vena karena pembuluh darah vena lebih tipis dibanding pembuluh darah arteri (nadi).

Pelebaran pembuluh darah ini perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, agar aliran darah dan volume darah yang memang makin meningkat pada wanita hamil dapat tersuplai dengan baik, hingga pertumbuhan janin pun berlangsung normal. Bukankah rahim yang membesar butuh penyediaan aliran darah yang banyak, hingga pembuluh-pembuluh darah yang menjadi tempat darah mengalir akan bertambah besar dan banyak?

Namun, akibat efek mekanik penekanan rahim, maka aliran darah balik dari anggota gerak bawah dan panggul mengalami hambatan hingga terjadi bendungan yang bisa menyebabkan pelebaran vena atau varises.
TERGANTUNG BESAR RAHIM Pada wanita hamil, umumnya varises terjadi di daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah. Soalnya, pembuluh-pembuluh darah di daerah itulah yang berhubungan erat dengan rahim. Sementara kemunculannya bisa kapan saja, bahkan bisa sejak kehamilan trimester pertama, tergantung sebelumnya sudah ada varises atau tidak. Yang jelas, tegas Judi, sejalan bertambahnya usia kehamilan, biasanya varises makin tambah parah. Varises bertambah besar bila aliran darah di pembuluh vena mengalami bendungan. Pembendungan bisa terjadi, seperti diungkap di atas, akibat efek mekanik penekanan rahim. Adapun besarnya pembendungan aliran darah amat tergantung besarnya rahim. Makanya, varises makin parah di bulan-bulan terakhir kehamilan karena beban perut makin besar. Bukankah makin bertambah usia kehamilan, rahim pun akan makin besar? Nah, rahim yang makin besar ini, makin lama makin menekan pembuluh darah balik yang terdapat di bagian bawah perut. Selain itu, bagian kepala janin yang sudah turun ke rongga panggul juga mempengaruhi. Akibatnya, aliran peredaran darah di daerah itu tak lancar. Aliran darah yang terhambat dan terbendung inilah yang tampak sebagai tonjolan di bawah kulit. Pada betis, tonjolan itu tampak sebagai garis-garis panjang warna hijau kebiru-biruan. Pembesaran ini makin diperparah oleh sikap tubuh yang salah semisal berdiri terus-menerus, duduk yang terlalu lama, dan sering mengangkat beban berat. Terlebih bila wanita hamil kurang berolahraga. Itu sebab, wanita hamil dianjurkan rajin berolah raga agar aliran darah tetap lancar.
Sementara varises di anus yang lebih dikenal dengan istilah ambeien, salah satu pemicunya adalah kebiasaan buang air besar dengan cara duduk. Mereka yang kurang menkonsumsi makanan berserat pun punya kecenderungan cukup besar untuk menderita varises di anus. Kecenderungan varises juga makin besar terjadi pada wanita yang pernah hamil dan melahirkan anak lebih dari 2 kali maupun wanita hamil usia di atas 40 tahun. Penyebabnya, tak lain ada arteriosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah) yang berdampak dinding pembuluh darah jadi kehilangan daya lentur/elastisitasnya. Kekakuan dinding arteri ini akan menghambat aliran vena, hingga varises pun timbul. Selain tentu saja varises juga terjadi pada mereka yang memang berbakat.
SULIT DIOBATI

Untuk varises di kaki, pembesaran bisa dicegah dengan memakai stocking khusus. Sayang, stocking ini tak nyaman dipakai karena menimbulkan rasa gerah lantaran iklim di Indonesia yang panas.

Sementara pembesaran varises di vagina dan anus, tak ada alat khusus yang bisa mencegahnya. Namun bila wanita hamil rajin mengangkat kaki dengan cara menaruhnya di atas bantal kala sedang tidur-tiduran atau membaca buku, sedikit banyak bisa membantu melancarkan aliran darah. Dengan cara ini diharapkan beban yang harus ditopang kaki jadi makin berkurang. Selain penggunaan sepatu, sebaiknya dengan hak maksimal 2 cm agar aliran darah tak terhambat. Kemudian saat tidur, usahakan jangan berbaring hanya dalam satu posisi untuk menghindari tekanan pada pembuluh­pembuluh darah di satu tempat.

Akan halnya pengobatan varises, biasanya cuma bersifat mengurangi keluhan. Soalnya, varises yang terjadi saat kehamilan amat sulit diobati. Selain harus memperhitungkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada janin, juga proses terjadi varises berkaitan dengan kehamilan. Bukankah makin tua usia kehamilan akan makin besar rahim, hingga makin besar pula efek bendungan pada pembuluh-pembuluh vena hingga varises makin besar?

Makanya, saran Judi, mereka yang berbakat atau sudah punya penyakit ini, sebaiknya varises diobati sebelum hamil. Jikapun keluhannya sudah terasa mengganggu, akan diberi obat oles yang memunculkan efek menghangatkan. Kadang juga diberi vitamin tambahan yang bekerja untuk syaraf seperti vitamin B1, B6, dan B12. Atau bahkan diberi suntikan yang bersifat mengurangi rasa sakit, karena varises yang parah akan dirasakan pegal-pegal, panas, dan sakit oleh si ibu hingga membuatnya sering merasa tak nyaman serta menimbulkan banyak keluhan dan stres. Tentu obat suntiknya harus dipilih yang aman bagi janin.
TAK BISA NORMAL LAGI Menurut Judi, wanita yang pada kehamilan pertamanya mengalami varises, biasanya pada kehamilan kedua dan seterusnya akan makin parah varisesnya. Soalnya, elastisitas otot-otot jadi berubah, hingga varises yang diderita pun makin berat. Pada kasus ini, biasanya untuk kembali normal akan sulit, hingga jalan operasilah yang bisa mengatasinya. Umumnya, varises yang terjadi karena kehamilan akan hilang sendiri setelah kelahiran bayi. Bukankah dengan mengecilnya rahim, pembendungan tak ada lagi, hingga aliran darah pun lancar kembali? Namun begitu, untuk sebagian wanita mungkin saja tak bisa normal kembali. Jadi, varisesnya masih tampak besar-besar, hingga perlu penanganan dokter lebih lanjut. Waktu menghilangnya pun tak sama pada masing-masing ibu. Ada yang dalam waktu cepat bisa hilang, misal, setelah kelahiran bayi, tapi ada pula yang hingga waktu nifas baru hilang. "Tiap wanita punya ciri dan sifat sendiri dalam tubuhnya, termasuk dalam susunan pembuluh darahnya," kata Judi. Hal ini pula yang menyebabkan tak setiap wanita akan mengalami varises.
Sumber: Indah Mulatsih . Ilustrasi : Pugoeh (nakita)